Apakah Samba Jahat dan Durhaka kepada Krishna? Berikut Fakta dari Samba

1018
0

AjegApakah Samba Jahat dan Durhaka kepada Krishna? Berikut Fakta dari Samba. Semua pasti pernah nonton serial Radha Krishna, Apalagi menonton pada episode Samba.

Pada serial Radha Krishna, Samba digambarkan seorang yang jahat, Egois, dan Durhaka kepada Ayahnya. (Baca juga Samba: Putra Krishna yang Mengakhiri Dinasti Yadava)

Tetapi apakah benar Sosok Samba ini Jahat dan Durhaka seperti yang digambarkan pada serial Radha Krishna? Apakah Samba membenci Krishna seperti yang kita tonton?

Apakah Samba Jahat, Egois dan Durhaka kepada Ayahnya?

Jika anda menonton serial Radha Krishna pasti Anda berpikir samba itu sangat jahat. Jangan terlalu mempercayai kisah dari serial Radha Krishna ini. Samba tidaklah jahat. Sloka-sloka seperti Samba Purana, waraha Purana, Devi Bhagawata Purana dan Bhawishya Purana, menceritakan kisah putra Krishna yang bandel, Samba.

Sabha Parwa – Bab 14: Sri Krishna berkata, “Dalam ras kita, O raja Yudhishthira, ada delapan belas ribu saudara dan sepupu. Ahuka memiliki seratus putra, masing-masing hampir seperti dewa dalam kehebatan, Charudeshna dengan saudaranya Chakradewa, Satyaki, saya sendiri, Baladewa-putra Rohini, dan putraku Samba yang setara dengan diriku dalam pertempuran, ketujuh orang ini, adalah Atiratha”

Wana Parwa – Bab 16: Sri Krishna berkata, “Melihat tentara Salwa, Charudeshna, Samba, dan Pradyumna bergegas keluar untuk menyerangnya. Samba yang sedang membungkuk menyerang Kesemavriddhi, komandan pasukan Salwa dan juga penasihat utamanya. Putra Jambawati (Samba) mulai menghujani anak panah secara terus menerus seperti hujan deras Indra! Kesemavriddhi, menanggung hujan anak panah, tak tergoyahkan seperti Himawat. Komandan Salwa kemudian melepaskan tembakan ke arah Samba. Samba menghujani kereta musuhnya dengan seribu anak panah. Kemudian panah samba mengenai roda kereta Kesemavriddhi, komandan dari pasukan musuh, meninggalkan lapangan dengan bantuan kereta dari armada tempurnya! ”

“Ketika jenderal Salwa yang jahat telah meninggalkan arena pertempuran, seorang Daitya yang perkasa bernama Vegavata menyerbu putraku! Samba yang heroik menahang serangan Vegavata itu, Samba mempertahankan posisinya. Memutar gada dengan cepat, dia melemparkannya ke Vegavata. Dipukul dengan gada itu, Vegavata jatuh ke tanah. Membunuhnya dengan gada, anakku masuk ke dalam istana musuh yang perkasa dan mulai bertarung dengan semuanya.”

Sepupu Krishna dan salah satu pejuang Yadawa terkuat, Satyaki, berkata

“Biarlah Samba menghukum Dussasana;, dengan kekuatan lengannya, biarkan dia menghancurkan Dussasana, kusirnya, dan keretanya. Di medan perang, ketika putra Jambawati menjadi tak tertahankan dalam pertarungan, tidak ada yang bisa menahan kekuatannya. Olehnya Aswachakra terbunuh dalam pertarungan. Siapa yang bisa maju mendekati kereta Samba, yang hebat dalam pertarungan.

Jika Samba jahat dan seorang yang egois apalagi Durhaka kepada ayahnya, kenapa Sri Krishna dan Satyaki memujinya?

Berikut 9 Fakta dari Samba Putra Sri Krishna.

1. Samba Lahir karena Anugerah Dewa Siwa.

Suatu ketika, Jambawati mendekati Krishna dan mengatakan ingin memiliki anak yang gagah dan seperkasa Pradyumna, anak dari Rukmini. (Baca juga Jambavati, Istri Kedua Krishna Putri Raja Beruang Jambavan)

Pada saat itu hanya Jambawati yang belum memiliki anak dengan Krishna.
Karena permintaan Jambawati, Krishna pun pergi ke pertapaan Resi Upamanyu dan atas nasihatnya, mulai melakukan penebusan dosa untuk menyenangkan Dewa Siwa. Krishna meminta seorang putra dari Jambawati, dan anugerah itu diberikan. Tak lama kemudian, seorang putra lahir dari Jambawati. Karena bentuk Ardhanarishvara Siwa juga disebut Samba (Siwa dan Amba), putra Jambawati diberi nama Samba.

Ketika Krishna meminta anugerah dari Dewa Siwa, maka Dewa Siwa menjawab bahwa putra dari Jambawati akan menjadi salah satu dari sebelas Rudra Siwa yang dimaksudkan untuk kehancuran dan begitu pula Samba. Sri Krishna menerima itu.

2. Belajar ilmu pertempuran di Indraprasta

Ketika Samba sudah cukup besar, Krishna mengirimnya ke Indraprastha untuk tinggal bersama Pandawa. Samba dan pangeran Yadawa lainnya, seperti Satyaki belajar memanah dari Arjuna. Samba menjadi petarung yang tangguh. Segera, Samba menjadi bagian dari istana Yudhistira dan pemerintahannya. Samba berpartisipasi dalam Rajasuya yagna Yudhistira, dan pernikahan Abimanyu.

3. Dikutuk oleh Ayahnya sendiri

Suatu ketika, istri Krishna yang dibebaskan dari Narakasura sedang mandi di kolam. Samba mendekat dan mereka tertarik pada ketampanannya. Samba dan istri Sri Krishna mandi berdampingan di kolam. Ketika Krishna mengetahui tentang apa yang telah terjadi, dia sangat marah. Dia mengutuk Samba dengan penyakit kusta. Krishna kemudian berpaling kepada para istrinya dan mengutuk bahwa mereka akan diculik oleh penjahat. Para istri sangat tertekan, jadi Krishna berkata bahwa setelah mereka diculik dan dinikmati oleh para penjahat selama bertahun-tahun, Resi Dalbhya akan mengajari mereka brata yang akan membebaskan mereka.

4. Membangun Kuil Multan dan Kuil Konark untuk Dewa Surya

Sementara itu, Samba, yang tidak dapat mentolerir penyakit kustanya, pergi ke resi Kataka untuk meminta bantuan. Resi Kataka menasihatinya untuk melakukan penebusan dosa dan menyenangkan Surya (dewa matahari). Jadi, Samba pergi ke tepi sungai Chandrabhaga di Mitravana. Dia membangun sebuah kuil Surya dan kemudian melakukan dua belas tahun penebusan dosa yang sulit untuk menyenangkan Surya. Akhirnya Surya memberinya anugerah dan menyuruhnya mandi di sungai. Samba melakukan sesuai petunjuk dan penyakit kustanya sembuh. Konon, Kuil Multan Sun dan Konark Sun dibangun oleh Samba setelah kejadian ini.

5. Samba Menculik Lakshmana Putri Duryodhana

Duryodhana mengadakan swayamvara untuk putrinya Lakshmana. Dia mengundang banyak raja, tetapi tidak mengundang Pandawa atau Yadawa. Putra Krishna, Samba, selalu ingin menikahi Lakshmana. Dia masuk ke arena dan menculik Lakshmana. Para Kuru sangat marah dan mulai mengejarnya. Saat Kurawa mendekat, Lakshmana memohon agar Samba tidak melukai kerabatnya, sehingga Samba tidak bisa menggunakan kekerasan. Akhirnya, Karna, Duryodhana, Bhishma, dan lainnya menangkap Samba. Mereka membawa Samba dan Lakshmana kembali ke Hastinapura. Samba kemudian dijebloskan kepenjara. (Baca juga Pernikahan Samba, Balarama Menghancurkan Hastina Pura)

Ketika para Yadawa mendengar tentang apa yang terjadi, mereka sangat marah dan memutuskan untuk menyerang Hastinapura. Namun, Balarama mengatakan akan pergi sendiri dan membawa kembali Samba. Balarama pergi ke Hastinapura, di mana dia diterima dengan ramah. Dia kemudian berkata, “Raja Ugrasena berkeras agar Anda membebaskan Samba.” Para Kuru terkejut dan menolak untuk melepaskannya. Mata Balarama memerah karena marah. Dia dengan marah menghantam tanah dengan bajaknya. Balarama mulai menghancurkan Hastinapura dengan bajaknya. Para Kuru yang ketakutan menyerahkan Samba dan Lakshmana di depan Balarama dan menenangkannya. Balarama membawa Samba dan Lakshmana ke Dwaraka dan mereka menikah di hadapan Krishna dan Jambawati. Pernikahan Samba dan Lakshmana ternyata berjalan bahagia.

6. Kutukan Para Resi

Suatu ketika, para resi seperti, Vishwamitra, Asita, Kanwa, Durwasa, Bhrigu, Angiras, Kashyapa, Wamadewa, Atri, Washishta, Narada, dan lainnya mengunjungi Krishna di Dwaraka. Para pangeran ingin membuat lelucon dan Prank kepada para Resi. Mereka menyuruh Samba berpakaian seperti wanita hamil dan mendekati orang bijak.

Samba yang berpakaian seperti wanita mendekati para resi dengan pangeran lainnya. Samba mengenakan sari, para pangeran menertawakan orang bijak yang marah. Narada sangat marah. Dia memelototi para pangeran dan mengutuk mereka, berkata:

Bodoh. Dia akan melahirkan tongkat besi yang akan menghancurkan seluruh Dinasti Yadawa.

7. Melahirkan Gada Besi

Setelah Narada mengutuk mereka, Para pangeran ketakutan. Mereka melihat perut Samba dan menemukan gada besi di perutnya. Segera, gada besi keluar dari Samba. Anak-anak dengan sedih kembali ke Dwarka dan menunjukkan kepada Raja Ugrasena tongkat besi. Raja Ugrasena memerintahkan pentungan untuk dijadikan bubuk dan dibuang ke laut. Tetapi salah satu bagian dari tongkat itu, paku besi, tidak dapat dihancurkan, jadi dia dibuang begitu saja ke laut.

Kelak gada besi ini berubah menjadi tanaman rumput eureka. Pada saat kehancuran yadawa, rumput eureka yang dipegang oleh mereka menjadi senjata mematikan.

8. Hubungan Samba dengan Krishna.

Hubungan Sambha dan Krishna sangat kuat dalam hubungan yang positif. Dia adalah Putra kesayangan Krishna dan sangat mirip dengan ayahnya.
Krishna mengajari Samba semua yang dia tahu dan menjadikan Samba setara dengan dirinya sendiri.
Samba bersama dengan Sri Krishna dan Balarama adalah seorang ksatria Atiratha dari Narayani Sena.

9. Dilahirkan untuk Kehancuran Yadawa

Pada dasarnya Samba sengaja dilahirkan oleh Sri Krisna, untuk menghancurkan seluruh wangsa Yadawa. Oleh karena itu Krishna memohon kepada Dewa Siwa agar memberkatinya dengan seorang putra seperti Dewa Siwa, yang dikenal sebagai Dewa Penghancur. Jadi Jambawati melahirkan Samba yang mirip dengan Krishna dan sama terkenalnya dengan dia. Dia tumbuh dengan semua kebiasaan buruk dan kenakalan dan sering melakukan kejahilan, gangguan, dan lelucon atau prank kepada semua orang di sekitarnya.

Tonton juga

Samba Ingin Membunuh Krisna Menggunakan Trisula Mahadewa

Samba yang ingin Membunuh Krisha, Akhirnya Samba Sadar, Part 2

Recent search terms:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here