Apakah Samba Lahir Setelah Perang Bharata Yudha? Ini Faktanya

429
0

AjegApakah Samba Lahir Setelah Perang Bharata Yudha? Ini Faktanya. Banyak orang percaya bahwa samba lahir setelah terjadinya perang bharata yudha. (Baca juga Apakah Samba Jahat dan Durhaka kepada Krishna? Berikut Fakta dari Samba)

Apalagi setelah menonton serial Radha Krishna yang lagi ramai di Televisi.

Samba adalah putra dari Sri Krishna dengan Jambawati, putri dari Jambawan.

Tetapi benarkah Samba lahir setelah Perang Bharatayudha? Berikut faktanya.

Sebelum kita melanjutkan, ada baiknya melihat dulu bagian-bagian dari mahabharata yang disebut dengan parwa.

1. Adi Parwa
2. Sabha Parwa
3. Wana Parwa
4. Virata Parwa
5. Udyoga Parwa
6. Bhishma Parwa
7. Drona Parwa
8. Karna Parwa
9. Shalya Parwa
10. Sauptika Parwa
11. Stri Parwa
12. Santi Parwa
13. Anusasana Parwa
14. Aswamedha Parwa
15. Asramavasika Parwa
16. Mausala Parwa
17. Mahaprasthanika Parwa
18. Swargarohanika Parwa

Fakta Kelahiran Samba Sebelum Perang Mahabharata

Berikut fakta kelahiran samba sebelum perang Bharata Yudha.

1. Berguru kepada Arjuna Bersama dengan Satyaki

Setelah Samba besar dan sudah layak untuk belajar ilmu perang, Sri Krishna mengirimkan Samba ke Indraprasta untuk berguru ilmu memanah kepada Arjuna. Samba bersama dengan Satyaki belajar ilmu berperang kepada Arjuna. (Baca juga 12 Tokoh yang Selamat dari Perang Kurukshetra)

kesimpulanya adalah, Samba dan Satyaki bersama dengan pangeran dari Yadawa lainnya belajar ilmu berperang dan memanah kepada Arjuna. Jika Samba lahir setelah perang Bharatayudha, bagaimana bisa Samba dan Satyaki belajar bersama dalam ilmu perang dengan arjuna di Indraprastha? Kita tahu bahwa satyaki adalah salah satu jendral perang pasukan pandawa yang memimpin 1 akshauhini pasukan pandawa.

2. Ikut dalam Rajasuya Yudistira

Setelah membangun Indraprastha, Yudistira melakukan upacara rajasuya untuk menaklukkan dan mengukuhkan kedudukannya sebagai raja. Pada saat melakukan Rajasuya yadnya Yudistira, Samba ikut berpartisipasi dalam upacara itu. (Baca juga Samba: Putra Krishna yang Mengakhiri Dinasti Yadava)

Mahabharata, Sabha Parwa, bagian Rajasuyika Parea, bab 34 sampai 35 menyebutkan,

Krishna, Balarama, Aniruddha, Babhru, Sarana, Gada, Pradyumna, Samba, Charudeshna yang gagah, Ulmuka, Nishatha, Pradyumna yang perkasa dan semua Maharatha Vrishni lainnya. Mereka semua pergi ke pengorbanan Pandawa. Banyak raja lain dari daerah tengah juga pergi ke pengorbanan rajasuya agung putra Pandu.

3. Pernikahan Abimanyu

Upacara Pernikahan Uttara dijelaskan di bagian terakhir Virata Parwa. Peristiwa ini terjadi setelah Arjuna memenangkan pertempuran dengan Kurawa dan menyelamatkan kawanan sapi Virata. Pernikahan terjadi di sebuah tempat bernama Upaplavya.

Virata Parwa, Go-harana Parwa menjelaskan,

Dan setelah raja-raja datang ke sana dari berbagai penjuru negeri, datanglah Vasudewa dengan hiasan karangan bunga, dan Balarama, dan Kritavarman, Satyaki, Anadharisti dan Akrura, Samba dan Nisatha. Dan para ksatria ini datang ke sana dengan membawa serta Abimanyu dan ibunya. Dan Indrasena dan yang lainnya, setelah tinggal di Dwaraka selama satu tahun penuh, datang ke sana, membawa serta kereta-kereta Pandawa yang dihiasi dengan indah. Dan datang juga sepuluh ribu gajah, sepuluh ribu kereta, jutaan kuda dan jutaan prajurit berjalan kaki, dan prajurit Vrishni dan Andhaka dan Bhoja yang tak terhitung banyaknya.

4. Adi Parwa, Swayamwara Parwa

Adi Parwa, Swayamwara Parwa, bab 221 ini menceritakan siapa saja yang hadir pada saat sayembara Drupadi.

Dristyajumna berkata, Vasudewa Krishna, Pradyumna putra perkasa dari Rukmini, Samba, Charudeshna, Sarana, Gada, Akrura, Satyaki, Uddhawa yang berjiwa tinggi, Kritawarman, putra Hridika, Prithu, Viprithu, Viduratha, Kanka, Shanku dengan Gaveshana, Asawaha, Aniruddha, Samika, Sarimejaya, Vatapati Jhilli Pindaraka yang heroik, Usinara yang kuat, semua ras Vrishni ini datang kesini.

5. Adi Parwa, Subhadra-harana Parwa

Adi Parwa, Subhadra-harana Parwa bab 221, menggambarkan festival gunung Raivataka di Bhoja, Vrishni dan Andhaka. Para ksatria yang hadir termasuk Samba

Adi Parwa, Subhadra-harana Parwa bab 221, menyebutkan,

Dan ada Tuan Haladhara (Balarama), keliling sesuka hati, kocak dengan minuman, ditemani (istrinya) Revati, dan diikuti oleh banyak musisi dan penyanyi. Ada juga Ugrasena, raja yang kuat dari ras Vrishni, ditemani oleh ribuan istrinya dan diikuti oleh penyanyi yang manis. Putra Rukmini dan Samba juga, yang selalu berani dan perkasa dalam pertempuran, pergi ke sana, bersemangat dengan minuman dan dihiasi dengan karangan bunga yang sangat indah dan dengan pakaian yang mahal, dan memperlihatkan diri mereka seperti mahluk dari surga.

6. Nama Samba disebutkan dalam Sabha Parwa

Sabha Parwa – Bab 14: Sri Krishna berkata, “Dalam ras kita, O raja Yudhishthira, ada delapan belas ribu saudara dan sepupu. Ahuka memiliki seratus putra, masing-masing hampir seperti dewa dalam kehebatan, Charudeshna dengan saudaranya Chakradewa, Satyaki, saya sendiri, Baladewa-putra Rohini, dan putraku Samba yang setara dengan diriku dalam pertempuran, ketujuh orang ini, adalah Atiratha”

7. Nama Samba ada disebutkan di Wana Parwa

Wana Parwa – Bab 16: Sri Krishna berkata, “Melihat tentara Salwa, Charudeshna, Samba, dan Pradyumna bergegas keluar untuk menyerangnya. Samba yang sedang membungkuk menyerang Kesemavriddhi, komandan pasukan Salwa dan juga penasihat utamanya. Putra Jambawati (Samba) mulai menghujani anak panah secara terus menerus seperti hujan deras Indra! Kesemavriddhi, menanggung hujan anak panah, tak tergoyahkan seperti Himawat. Komandan Salwa kemudian melepaskan tembakan ke arah Samba. Samba menghujani kereta musuhnya dengan seribu anak panah. Kemudian panah samba mengenai roda kereta Kesemavriddhi, komandan dari pasukan musuh, meninggalkan lapangan dengan bantuan kereta dari armada tempurnya! ”

8. Nama samba terdapat di Wana Parwa

Mahabharata, Wana Parwa, Tirtha-yatra Parwa bab 190 menyebutkan,

Satyaki berkata, “Biarlah Samba menghukum Dussasana;, dengan kekuatan lengannya, biarkan dia menghancurkan Dussasana, kusirnya, dan keretanya. Di medan perang, ketika putra Jambawati menjadi tak tertahankan dalam pertarungan, tidak ada yang bisa menahan kekuatannya. Olehnya Aswachakra terbunuh dalam pertarungan. Siapa yang bisa maju mendekati kereta Samba, yang hebat dalam pertarungan.”

9. Nama Samba disebutkan dalam Wana Parwa

Mahabharata – Wana Parwa bab 51, bagian Indralokagamana Parwa menyebutkan,

Sanjaya berkata kepada Raja Dhritarashtra, Wahai pemimpin Kuru, dibantu oleh balarama, Bhima, Arjuna, si kembar, Akrura, Gada, Shamba, Pradyumna, Ahuka, Dhrishtadyumna yang heroik dan putra Sisupala, dapat menghancurkan dan membunuh dalam pertempuran selama sehari.

10. Pernikahan Samba dengan Lakshamana.

Wisnu Purana bab 35 dan Bhagawata purana, Canto 10, bab 68, tentang pernikahan samba menceritakan,

Ketika Duryodhana mengadakan sayembara, Samba memasuki arena dan menculik Laksamana putri Duryodhana. Ketika melarikan diri, Samba Dikejar oleh Duryodhana, Karna, Bhisma, Drona, dan ksatria terkenal lainnya, yang marah atas keberaniannya, ia dikalahkan, dan ditawan. Ketika para Yadawa mendengar kejadian itu, murka mereka menyala terhadap Duryodhana dan rekan-rekannya, dan mereka bersiap untuk mengangkat senjata melawan mereka. (Baca juga Pernikahan Samba, Balarama Menghancurkan Hastina Pura)

Kesimpulan

Sesuai dengan bagian dari Mahabharata diatas, Nama samba disebutkan berulang kali sebelum terjadinya perang. Perang bharatayuda dimulai pada bagian bhisma parwa.

Pengulangan penyebutan nama Samba putra Krishna dan jambawati sebelum Bhisma Parwa menunjukkan fakta bahwa, Samba lahir sebelum perang Bharata Yudha.

Tonton juga

Apakah Samba Jahat dan Durhaka kepada Krisna, Ini Faktanya

Samba Ingin Membunuh Krisna Menggunakan Trisula Mahadewa

 

Recent search terms:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here