Ajeg.org – Apakah Sun Go Kong (Monkey King) Dan Hanuman adalah Sama? Ini Sejarahnya!!! Kera Sakti, yang dikenal sebagai Sun Wukong (孫悟空/孙悟空) atau Sun Go Kong, adalah tokoh mitos legendaris yang paling dikenal sebagai salah satu karakter utama dalam novel Tiongkok abad ke-16. Novel itu adalah Perjalanan ke Barat (西遊記/西游记) dan banyak lagi cerita dan adaptasi selanjutnya. (Baca juga Hanuman Yang Perkasa, 10 Fakta Menarik Hanuman)
Dalam Perjalanan ke Barat, Sun Go Kong adalah monyet yang lahir dari batu yang memperoleh kekuatan gaib melalui praktik Tao. Setelah memberontak melawan surga, ia dipenjarakan di bawah gunung oleh Sang Buddha.
Setelah lima ratus tahun, ia menemani biksu Tang San zang (唐三藏) dan dua murid lainnya dalam perjalanan untuk mendapatkan kembali sutra Buddha dari Barat yaitu anak benua India), tempat Buddha dan pengikutnya tinggal.
Sun Go Kong memiliki banyak kemampuan. Dia memiliki kekuatan yang luar biasa dan mampu menopang berat dua gunung surga di pundaknya sambil berlari “dengan kecepatan meteor”. (Baca juga Pertarungan Antara Siwa Melawan Hanuman)
Dia sangat cepat, mampu melakukan perjalanan 108.000 li (Kurang lebih 54.000 kilo meter) dalam satu lompatan. Sun Go Kong juga memperoleh 72 Transformasi Duniawi, yang memungkinkan dia untuk mengakses 72 kekuatan unik, termasuk kemampuan untuk berubah menjadi bermacam-macam binatang dan benda.
Dia adalah pejuang yang terampil, mampu mengalahkan pejuang terbaik surga. Rambutnya memiliki kekuatan magis. Rambutnya mampu membuat salinan dirinya atau berubah menjadi berbagai senjata, binatang, dan lain sebagainya. Dia juga menunjukkan keterampilan manipulasi cuaca parsial dan dapat menghentikan orang di tempat dengan kekuatan sihir. (Baca juga Asta Chiranjeevi, 8 Mahluk Abadi Chiranjiwi)
Sejarah Sun Go Kong
Sebagai salah satu karakter sastra Tiongkok yang paling abadi, Kera Sakti memiliki latar belakang yang bervariasi dan sejarah budaya yang penuh warna. Inspirasi dari Sun Go Kong berasal dari campuran budaya India dan Cina.
Kera Sakti kemungkinan dipengaruhi oleh Hanuman, Kera hebat yang hidup abadi, dari Ramayana, melalui kisah-kisah yang disampaikan oleh umat Buddha yang melakukan perjalanan ke Tiongkok. Kisah asal-usul Sun Go Kong dipercaya berasal dari hembusan angin yang bertiup di atas batu, sedangkan Hanuman adalah putra Dewa Bayu, Sang Dewa Angin. Beberapa ahli percaya bahwa karakter tersebut berasal dari murid pertama Xuanzang yang bernama, Shi Banto. (Baca juga Krishna dan Hanuman: Penghapus Ego)
Inspirasinya mungkin juga datang dari legenda Monyet Putih dari kerajaan Chu Cina (tahun 700 hingga tahun 223 Sebelum Masehi), yang memuja “owa”. Legenda ini memunculkan cerita dan motif seni selama dinasti Han, akhirnya berkontribusi pada sosok Kera Sakti.
Dia mungkin juga dipengaruhi oleh agama rakyat lokal dari provinsi Fuzhou, di mana dewa monyet disembah jauh sebelum novel tersebut. Ini termasuk tiga Orang Suci Kera dari Istana Lin Shui, yang pernah menjadi iblis, yang ditundukkan oleh dewi Chen Jinggu, Permaisuri Lin Shui.
Ketiganya adalah Dan Xia Da Sheng (丹霞大聖), orang bijak Monyet Wajah Merah, Tong Tian Da Sheng (通天大聖), orang bijak Monyet Wajah Hitam, dan Shuang Shuang San Lang (爽爽三聖), Monyet Wajah Putih Bijak. Dua agama arus utama tradisional yang dipraktikkan di Fuzhou adalah Buddha Mahayana dan Taoisme.
Secara tradisional, banyak orang mempraktekkan kedua agama secara bersamaan. Namun, akar agama lokal sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Beragam agama ini mewujudkan unsur-unsur seperti dewa dan doktrin dari berbagai agama dan budaya rakyat provinsi, seperti pemujaan totem dan legenda tradisional.
Meskipun ada dua agama utama di Cina, karena begitu besar, cerita rakyat yang berbeda akan bervariasi dari satu kota ke kota lainnya, dan provinsi dengan mitos mereka sendiri tentang dewa yang berbeda. Status agama Sun Go Kong dalam agama Buddha sering disangkal oleh para biksu Buddha baik Cina maupun non-Cina, tetapi sangat disambut oleh masyarakat umum, menyebarkan namanya ke seluruh dunia dan mengukuhkan dirinya sebagai ikon budaya.
Kesimpulan,
Setelah kita mengetahui sejarah dari cerita Kera Sakti (Sun Go Kong), kita dapat melihat bahwa karakter sentral dari cerita perjalanan ke Barat ini dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu. Percampuran budaya antara Hindu (India) dan China melahirkan sosok Sun Go Kong, yang karakternya diambil dari Tokoh Ramayana yaitu Hanuman.
Walaupun mungkin seseorang menganggap bahwa tidak ada hubungan antara Sun Go Kong dengan Hanuman dari Ramayana, tetapi pengaruh kebudayaan Hindu dari India telah berbaur dengan kebudayaan Cina.