Ajeg.org – Garuda (Sansekerta: गरुड Garuḍa; Pāli: गरुळ Garuḷa) adalah burung legendaris atau makhluk mirip burung dalam kepercayaan Hindu, Budha dan Jain. Garuda adalah kendaraan tunggangan (vahana) dewa Hindu Wisnu, pelindung dharma dan Astasena dalam agama Buddha, dan Yaksha dari Jain Tirthankara Shantinatha. Layang-layang brahmana dianggap sebagai representasi kontemporer dari Garuda. (Baca juga Krishna Menaklukkan Kaliya)
Garuda digambarkan sebagai raja burung dan sosok mirip layang-layang. Ia ditampilkan dalam bentuk zoomorphic (burung raksasa dengan sayap terbuka sebagian) atau bentuk antropomorfik (manusia dengan sayap dan beberapa ciri burung). Garuda pada umumnya adalah pelindung dengan kekuatan untuk pergi ke mana saja, selalu waspada dan musuh ular. Ia juga dikenal sebagai Tarkshya dan Vynateya.
Garuda merupakan bagian dari lambang negara di India, Myanmar, Thailand, Kamboja dan Indonesia. Lambang resmi Indonesia berpusat pada Garuda. Lambang nasional Indonesia disebut Garuda Pancasila. Angkatan Udara India juga menggunakan Garuda di lambang mereka dan menamai unit operasi khusus mereka setelah itu sebagai Pasukan Komando Garuda.
Garuda dalam Agama Hindu
Dalam agama Hindu, Garuda adalah burung berwarna keemasan seperti matahari yang mirip elang dan raja burung. Seorang Garutman disebutkan dalam Rgveda yang digambarkan sebagai dewa langit dengan sayap.
Baca juga
- 13 Fakta Tentang Agama Hindu Yang Tak Diketahui
- Fakta dan Sejarah Agama Hindu
- Agama Hindu di Inggris Raya (UK)
- 10 Asura Terkuat yang Disebutkan dalam Epos Hindu
- Sapta Resi Penerima Wahyu Weda
Brahmana Shatapatha yang terdapat di dalam teks Yajurveda menyebut Garuda sebagai personifikasi keberanian. Dalam Mahabharata, Garutman disebutkan sama dengan Garuda, Kemudian digambarkan sebagai orang yang cepat, yang bisa berubah wujud menjadi bentuk apapun dan masuk kemana saja.
Dia adalah makhluk yang kuat dalam epos, yang mengepakkan sayapnya dapat menghentikan perputaran surga, bumi dan neraka. Ia digambarkan sebagai tunggangan kendaraan dewa Wisnu, dan biasanya mereka ditampilkan bersama.
Garuda dalam Mitologi Hindu
Mitologi Garuda terkait dengan mitologi Aruna sais kereta Surya. Aruna dan Garuda merupakan Saudara anak dari Dewi Winata. Menurut legenda, Kashyapa Prajapati memiliki dua orang istri yaitu Dewi Winata dan Dewi Kadru.
Kedua istri Kashyapa ingin memiliki anak, dan Kashyapa menganugerahi mereka masing-masing sebuah anugerah. Kadru meminta seribu putra, sementara Winata hanya meminta dua putra, tetapi masing-masing anak Winata berkualitas sama dengan semua seribu putra Kadru.
Kashyapa-pun memberkati mereka, dan kemudian mundur ke hutan untuk bermeditasi. Beberapa waktu kemudian, Kadru melahirkan seribu telur, sedangkan Vinata melahirkan dua telur.
Setelah mengerami mereka selama lima ratus tahun, telur Kadru menetas dan keluar 1.000 anaknya. Vinata, sangat menginginkan putranya sendiri, dengan tidak sabar memecahkan salah satu telurnya.
Baca juga
- Rukmini, Perjalanan Kisah Cinta Rukmini dan Krishna
- Satyabhama, Reinkarnasi Bhumi Devi Istri Krishna
- Ashtabharya, 8 Istri Sri Krishna
- Drupadi, 10 Fakta Menarik Drupadi Wanita Heroik Istri Para Pandawa
- 10 Asura Terkuat yang Disebutkan dalam Epos Hindu
Dari telur ini muncul Aruna yang terbentuk sebagian, tampak bercahaya dan kemerahan seperti matahari pagi – tetapi tidak secerah matahari tengah hari seperti yang dijanjikan.
Aruna menegur ibunya, Vinata karena ketidaksabarannya, dan memperingatkannya untuk tidak membuka telur kedua, mengutuknya untuk menjadi budak sampai saudaranya menyelamatkannya. Aruna kemudian pergi menjadi Sais kereta Dewa Surya, dewa matahari.
Vinata menunggu, dan setelah bertahun-tahun telur kedua menetas, dan lahirlah Garuda.
Setelah kalah taruhan dengan Kadru karena tipu muslihat, Vinata terpaksa menjadi budaknya. Garuda kemudian meminta saudara laki-lakinya untuk membebaskan ibunya dari perbudakan, yang mana mereka menuntut Amrita dari surga.
Garudapun pergi mencari Amerta dari surga dan perang melawan dewa dengan kekuatan dan kemampuannya yang luar biasa dan mengalahkan mereka semua, termasuk Indra.
Dia kemudian mengambil Amerta Indra dan terbang kembali ke bumi. Wisnu kemudian datang ke Garuda, dan memintanya untuk menjadi tumpangannya yang dia setujui.
Indra meminta agar Garuda tidak memberikan Amrita kepada Naga, karena nanti akan menimbulkan masalah besar, sehingga mereka membuat rencana.
Setelah mencapai saudara-saudaranya, Garuda meletakkan amerta di depan mereka, dan meminta mereka untuk menyucikan diri terlebih dahulu sebelum minum. Sedangkan Jayanta (putra Indra) mencuri kembali amerta tersebut. Sekembalinya para naga membersihkan diri, Garuda memakan semua para naga tersebut dan membebaskan ibunya dari perbudakan para naga.
Tonton Video Garuda yang Perkasa