Home Video Kenapa Garuda dan Ananta Sesa Dewa Wisnu Bisa Berdampingan? Ini Maknanya

Kenapa Garuda dan Ananta Sesa Dewa Wisnu Bisa Berdampingan? Ini Maknanya

72
0

Kenapa Garuda dan Naga Dewa Wisnu Bisa Berdampingan? Ini Maknanya

Kitab suci Hindu membawa makna tersembunyi yang dalam untuk membantu seseorang menjadi berpengetahuan dan menemukan solusi untuk misteri kehidupan. Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa dilambangkan sebagai pencipta, pemelihara dan penghancur utama. Dewa Wisnu sering dilambangkan sebagai perwujudan kehidupan manusia dan berbagai situasi yang datang ke kehidupan kita sehari-hari. Gambar-gambar Dewa Wisnu sering menampilkan dirinya tidur di atas Adi Sesha sambil menunggangi Garuda sebagai Wahana-nya.

Garuda, sering ditampilkan sebagai sosok berbentuk manusia bersayap dengan hidung seperti paruh. Burung Garuda membawa Dewa Wisnu ke Vaikuntha, tempat tinggalnya. Kendaraan Garuda Dewa Wisnu melambangkan kebijaksanaan, pikiran, dan kecepatan luar biasa. Oleh karena itu, jika ada yang ingin mengendalikan pikiran yang tidak terpenuhi dan menyeimbangkan pikiran mereka, orang harus memuja Dewa Wisnu.

Sementara beberapa orang bijak dan guru yang tercerahkan menggambarkan, seribu kepala Adi Shesha yang berdiri tegak di atas Dewa Wisnu yang sedang tidur menandakan keinginan, masalah, dan pikiran yang memenuhi pikiran kita. Meski berbagai hal memenuhi pikirannya, Dewa Wisnu tetap tenang. Jadi, seseorang harus membawa ketenangan sebagai kebajikan bersamanya. Sedangkan, beberapa orang bijak lain menandakan Ular sebagai simbol kewaspadaan tinggi, yang merupakan kualitas yang sangat penting untuk dimiliki seseorang yang akan memelihara atau mengkoordinasikan apa pun.

Adi Shesha dan Garuda sama-sama terlahir sebagai musuh. Bahkan di alam, Ular dan Elang harus bersaing. Namun, keakraban Dewa Wisnu dengan Adi Sesha dan Garuda cukup menakjubkan yang memiliki makna simbolis yang mendalam. Sebelumnya, makna simbolis kedekatan Dewa Wisnu dengan Adi Sesha dan Garuda, mari kita simak sejarah singkatnya.

Menurut kitab suci, Adisesha adalah putra Dewi Kadru dan Maharsi Kashyapa. Dia adalah saudara tiri Garuda (putra Dewi Winata dan Kashyapa). Dewi Kadru telah melahirkan 1000 ular dan Adisesha adalah yang pertama di antara 1000 ular. Meskipun Dewi Kadru dan Dewi Winata adalah saudara perempuan, mereka tidak saling menyukai. Dewi Kadru dan Dewi Winata, ibunda dari Adi Sesha dan Garuda memiliki sejarah panjang pertengkaran satu sama lain. Pertengkaran mereka berlanjut di antara anak-anak mereka dan Garuda akhirnya menjadi Pemakan Ular dengan perjuangan untuk membebaskan ibunya dari perbudakan Dewi Kadru dan seribu anak Ularnya. Jadi, sungguh menakjubkan, bagaimana Dewa Wisnu berhasil berteman dengan mereka berdua.

Berikut adalah beberapa makna simbolis dalam persahabatan Dewa Wisnu dengan Garuda dan Adi Sesha.

Menjaga Keseimbangan
Dewa Wisnu adalah seorang pemelihara dan mengatur jalannya kehidupan, kelancaran jalannya alam semesta itu sendiri. Untuk menciptakan keseimbangan, seseorang perlu mengikuti aspek positif dan negatif. Misalnya, jika antimateri tidak ada, materi tidak akan ada karena tidak akan ada yang membatalkan materi dan menciptakan sisa yang disebut Semesta tempat kita ada. Dengan demikian, Dewa Wisnu terbukti bersama dua musuh bebuyutan untuk menandakan keseimbangan yang harus dimiliki seseorang.

Selalu dengan Kebenaran
Sementara Naga kejam terhadap Garuda dan ibunya, Adi Sesha, tidak seperti saudaranya, tidak akan melakukan dosa seperti itu. Adi Sesha yang jujur ​​dan benar diberikan posisi tinggi oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu karena dia bersama yang benar. Demikian pula benar bahwa Garuda diperlakukan dengan buruk dan kemarahannya terhadap Naga adalah benar. Dengan demikian, Dewa Wisnu selalu mendukung kebenaran, persahabatannya dengan keduanya menandakan kebijaksanaannya yang tidak pernah berakhir dalam kebenaran.

Penglihatan Panjang dan Pendek
Ular bersifat naluriah dan bertindak berdasarkan naluri, Adi Sesha tidak berbeda dalam hal ini. Awatara Adi Sesha yang tinggal bersama awatara Dewa Wisnu digambarkan bertindak berdasarkan naluri. Balarama yang dianggap sebagai awatara Adi Sesha biasanya lebih cepat marah daripada saudaranya Krishna dan bersiap-siap berperang untuk melindungi Krishna yang membutuhkan. Lakshamana, yang merupakan saudara Sri Rama dan awatara Ananta Sesa, juga sangat protektif terhadap saudaranya dan pemarah.

Semua ular memiliki penglihatan yang buruk dan tampilan naluriah kemarahan yang digambarkan oleh Adi Sesha menunjukkan pengelihatannya yang pendek. Demikian juga, Garuda adalah setengah manusia dan setengah burung telah lama dikaitkan dengan penglihatan jauh. Dengan demikian, Garuda mewakili pengelihatan jauh dari Dewa Wisnu. Sedangkan Adi Sesha melambangkan pengelihatan dekat. Persahabatan Dewa Wisnu dengan keduanya menandakan seseorang harus dapat bertindak cepat dalam waktu singkat dan memiliki rencana untuk masa depan.

#Garuda #GarudaWisnu #AnantaSesa #GarudaNaga #DewaWisnu #Vishnu

Sumber

Makna Tersembunyi dari Garuda dan Ananta Sesa Dari Dewa Wisnu



source

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here