Ajeg.org – Kisah Kelahiran Krishna. Dipercaya bahwa Krishna lahir di penjara bawah tanah Mathura, Uttar Pradesh, pada hari saat jam menunjukkan tengah malam. Krishna adalah dewa cinta, kelembutan dan kasih sayang. Mitologi Hindu menggambarkannya sebagai orang iseng, kekasih yang lembut, makhluk tertinggi universal dan Tuhan yang seperti anak kecil.
Narasi dan cerita kehidupan Sri Krishna disebut sebagai Krishna Leela. Menurut kisah tersebut, Kresna lahir di klan Yadava dari Mathura dari pasangan Ratu Devaki dan suaminya, Vasudeva. (Baca juga Putana, Kisah Krishna Membunuh Putana)
Devaki memiliki saudara laki-laki, Kamsa, seorang tiran, yang bersama dengan beberapa raja iblis lainnya meneror Ibu Pertiwi. Kamsa telah merebut tahta Mathura dari ayahnya, Raja Ugrasen yang baik hati. Ibu Pertiwi berbentuk sapi dan pergi kepada Dewa Brahma, Dewa Pencipta, dengan penderitaannya. Dewa Brahma kemudian memanggil Dewa Wisnu, yang meyakinkan Ibu Pertiwi bahwa Wisnu akan dilahirkan sebagai Krishna untuk mengakhiri tirani ini.
Kamsa setuju untuk membiarkan Devaki menikah dengan pangeran Yadava Vasudeva dengan harapan bisa mengambil alih klan Yadava juga. Ketika Devaki menikah, Kamsa diberitahu oleh peramal bahwa salah satu keturunan Devaki akan mengakhiri hidupnya.
Dalam paranoia, Kamsa mengacungkan pedangnya dan memutuskan untuk membunuh Devaki saat itu juga. Tetapi setelah Vasudeva memohon untuk nyawa istrinya dan berjanji untuk menyerahkan setiap anak ke Kamsa segera setelah dilahirkan, Kamsa melepaskan saudara perempuannya, dan sebaliknya memenjarakan Devaki dan Vasudeva, dan memastikan bahwa tidak ada anak Devaki yang selamat. Begitu seorang anak lahir dari pasangan Devaki, Kamsa akan membenturkan kepala anak itu ke dinding penjara. (Baca juga Fakta dan Sejarah Agama Hindu)
Namun, pada malam kelahiran Kresna, segera setelah Kresna lahir, cahaya terang memenuhi penjara dan Vasudeva dibangunkan oleh suara dewa yang membimbingnya untuk membawa Kresna melintasi Yamuna dan meninggalkannya bersama sahabatnya Nandraja, sang kepala suku Gopa. Nandraja dan istrinya Yashoda juga melahirkan seorang bayi perempuan malam itu, jadi Vasudeva diam-diam menggendong bayi Krishna menyeberangi sungai Yamuna, yang tidak lagi dalam keadaan tenang, tetapi mengamuk seolah-olah itu adalah lautan.
Saat itu Naga Sesa, ular raksasa berkepala banyak datang dan membantu Vasudeva membawa Krishna dengan selamat menyeberangi sungai. Vasudeva pergi ke rumah Nandraja dan menukar bayi-bayi itu. Hatinya dipenuhi dengan kesedihan yang mendalam, seolah-olah dia telah meninggalkan sebagian dari jiwanya. Dia kembali ke penjara dengan bayi yang ditukar, yang berteriak keras begitu dia berbaring di samping Devaki. Para penjaga memberi tahu Kamsa bahwa anak Devaki yang kedelapan akhirnya lahir. (Baca juga Panca Srada dan Bagiannya)
Devaki memohon Kamsa untuk tidak membunuh bayi itu, dia memohon bahwa ramalan itu pasti salah karena putranya dimaksudkan untuk mengakhiri Kamsa tetapi tidak berhasil. Ketika Kamsa mencoba membunuh bayi yang yang telah ditukar dengan anak Nanda dan Yasodha, itu berubah menjadi Dewi Durga dan memperingatkannya bahwa kematiannya telah tiba di kerajaannya, dan akan kembali untuk menghukum Kamsa atas dosa-dosanya. Bahwa Kamsa tidak akan menemukan kedamaian dan terus memikirkan tentang akhir hidupnya, dia berkata bahwa dia dapat membunuhnya saat itu juga, tetapi akhir Kamsa harus tepat waktu, dan kemudian dewi menghilang.
Namun, Kamsa yakin bahwa ramalan itu mungkin tidak sepenuhnya benar mengingat jika pembunuhnya lahir di dalam penjara, dia pasti akan membunuhnya. Dengan sedikit lega, Kamsa akhirnya membebaskan Vasudeva dan Devaki, dan membiarkan mereka tinggal di istana yang terpisah. Setelah beberapa hari, Vasudeva menceritakan apa yang terjadi pada malam kelahiran Krishna, dan meskipun Devaki sedih, dia merasa lega mendengar putranya selamat. (Baca juga 13 Fakta Tentang Agama Hindu Yang Tak Diketahui)
Beberapa hari kemudian, berita tentang kelahiran putra Nandraja dan Yashoda sampai ke kerajaan, orang-orang memancar tentang binar unik di mata anak itu, tentang bagaimana dia selalu bahagia dan bagaimana kehadirannya menyebarkan kegembiraan dan keceriaan ke sekeliling. Krishna tumbuh tanpa menyadari takdirnya, jauh dari semua kekacauan di Mathura, di Gokul, dengan Nanda Baba dan istrinya Yashoda, sebagai orang tua angkatnya.
