Pertarungan Antara Arjuna VS Krishna
Dalam Mahabharata, Krishna adalah sarathi atau kusir Arjuna. Pada dasarnya, Krishna adalah pikiran dan Arjuna adalah tindakan. Yang satu tidak lengkap tanpa yang lain.
Tetapi, mengapa Krishna dan Arjuna melakukan pertarungan satu sama lainnya. Ada sebuah kisah dari Telegu tentang cerita ini yang disebut Gayopakhyanam. Kisah ini tidak ditemukan dalam Mahabharata versi Sansekerta.
Berikut kisah tentang pertarungan antara Krishna dan Arjuna.
Suatu ketika seorang Raja Gandharwa bernama Gaya sedang bergerak melintasi langit di atas Dwaraka. Tiba-tiba dia meludah kebawah pesawatnya. Secara kebetulan, ludahnya jatuh di kepala Krishna.
Dia menjadi sangat marah. Dalam kemarahan, dia bersumpah untuk memenggal kepala siapa pun yang telah mempermalukannya. Krishna mulai mengejar Gaya dengan Keretanya.
Gaya meminta bantuan:
Gaya yang ketakutan pergi ke Indraprastha dan memohon bantuan dari Subhadra (saudara perempuan Krishna). Dia berkata, “Tolong selamatkan saya. Saya tidak sengaja melakukan kejahatan dan Ksatria yang marah akan membunuh saya.”
Subhadra karena belas kasih berkata, “Jangan khawatir. Tidak ada yang akan membunuhmu. Suamiku Arjuna adalah pejuang terhebat di muka bumi ini. Dia akan melindungimu.” Setelah mendengar ini, Gaya menjadi tenang.
Setelah beberapa waktu, Krishna mencapai Indraprastha. Dia memanggil Gaya untuk keluar. Subhadra kemudian menyadari bahwa orang yang mengejar dan ingin membunuh Gaya adalah saudaranya sendiri.
Tapi sekarang dia telah berkomitmen pada Gaya bahwa suaminya akan melindungi hidupnya. Dia berkata kepada Krishna, “Arjuna telah berjanji untuk melindungi kehidupan Gaya. Anda tidak boleh membunuhnya.”
Krishna berkata, “Saya bertekad untuk memenggal kepala Gaya. Tidak ada yang bisa menyelamatkannya dariku.”
Arjuna dan Krishna berhadap-hadapan:
Selanjutnya, arjuna dan Krishna saling berhadap-hadapan, Krishna dengan Cakra Sudarshana dan Arjuna dengan busur Gandiwa saling berhadapan. Mereka siap bertarung satu sama lain. Keduanya berkata, “Adalah tugas mendasar kita untuk menjaga kehormatan sumpah kita.”
Semua orang termasuk Dewata sangat tegang dan khawatir. Dewata pergi ke Dewa Brahma dan Dewa Siwa untuk meminta bantuan dan meminta mereka untuk campur tangan dalam masalah ini.
Dewa Siwa dan Dewa Brahma muncul di antara Krishna dan Arjuna. Dewa Brahma memintanya untuk mundur dan membiarkan Krishna memenggal Gaya. Dia berkata, “Saya meyakinkan Anda untuk memberikan kehidupan kembali ke Gaya sehingga Anda dapat menepati janji Anda.”
Dia mundur untuk memahami situasinya. Krishna memenggal Gaya dengan Chakra Sudarshana-nya. Setelah itu seperti yang dijanjikan, Dewa Brahma memberikan kembali kehidupan kepada Gaya.
Gaya berterima kasih kepada Arjuna saat dia menepati janjinya. Dia juga meminta maaf kepada Krishna atas kesalahannya yang dilakukannya.
Versi lain dari cerita pertarungan ini:
Dalam versi ini, Gaya adalah penyembah Krishna yang agung. Ketika Gaya meludah, jatuh ke tangan Krishna yang sedang memanjatkan doa kepada Dewa Surya (dewa Matahari). Krishna marah dan bersumpah untuk membunuh Gaya. Dia tidak dapat mengambil sumpahnya kembali bahkan setelah mengetahui bahwa Gaya adalah pemujanya yang hebat.
Narada menyarankan Gaya untuk mencari bantuan dari Arjuna tetapi tidak memberitahunya bahwa Krishna-lah yang akan membunuh Gaya. Arjuna berjanji akan melindunginya. Tetapi ketika dia mengetahui tentang Krishna, dia terkejut. Namun, karena arjuna ingin menepati janjinya dan siap menghadapi Krishna.
Semua orang yang melihat mulai dari Subhadra, Narada, dan Rukmini mencoba untuk campur tangan tetapi gagal. Akhirnya, ketika mereka hampir saling menyerang, Dewa Siwa muncul di antara mereka dan mencegah kemungkinan bencana bagi dunia.
Kemudian Krishna menjelaskan kepada Arjuna bahwa itu adalah ujian baginya sebelum perang Mahabharata yang akan datang.
#Mahabharata #Arjuna #Krishna #PertarunganKrishnaArjuna
source
