Home Video Sejarah Kerajaan Hindu Tertua, Kutai Martapura Abad ke-4 Masehi

Sejarah Kerajaan Hindu Tertua, Kutai Martapura Abad ke-4 Masehi

77
0

Sejarah Kerajaan Hindu Tertua, Kutai Martapura Abad ke-4 Masehi

Kutai Martapura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua berupa prasasti Yupa dan berdiri sekitar abad ke-4.Pusat kerajaan ini terletak di Muara Kaman, yang saat ini adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Informasi nama Martapura diperoleh dari kitab Salasilah Raja dalam Negeri Kutai Kertanegara yang menceritakan pasukan Kerajaan Kutai Kertanegara dari Kutai Lama menyerang ibu kota kerajaan ini.

Sumber primer sejarah Kerajaan Martapura adalah tujuh prasasti yupa[3] yang ditemukan di Bukit Brubus, Muara Kaman. Penemuan batu bertulis ini tidak sekaligus, melainkan dalam dua tahap dengan rentang waktu lebih dari setengah abad. Tahap pertama, empat prasasti ditemukan pada tahun 1879. Setahun kemudian, keempat prasasti tersebut diangkut ke Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (kini Museum Nasional, Jakarta). Tahap kedua, tiga prasasti lainnya ditemukan berselang 61 tahun kemudian, yakni pada 1940. Ketiganya disimpan di museum yang sama.

Selain sumber prasasti yupa, terdapat kitab Surat Salasilah Raja dalam Negeri Kutai Kertanegara. Naskah Arab Melayu ini belum dibahas oleh Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia sehingga perihal lanjutan riwayat Dinasti Mulawarman tidak termuat dalam buku babon Sejarah Nasional Indonesia.

Raja-raja Kerajaan Kutai Martapura

Maharaja Kundungga
Nama Maharaja Kundungga dimaknai sebagai nama asli orang Indonesia yang belum dipengaruhi oleh budaya India. Pada awalnya kedudukan Kundungga adalah sebagai kepala suku, setelah masuk pengaruh Hindu ke Indonesia kemudian ia mengubah struktur menjadi kerajaan dan dirinya menjadi raja, dan dilakukan secara turun temurun.

Nama Maharaja Kundungga oleh para ahli sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yang belum terpengaruh dengan nama budaya India. Sementara putranya yang bernama Asmawarman diduga telah terpengaruh budaya Hindu. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kata Warman berasal dari bahasa Sanskerta. Kata itu biasanya digunakan untuk akhiran nama-nama masyarakat atau penduduk India bagian Selatan.

Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
Nama Maharaja Aswawarman diyakini telah terpengaruh oleh budaya Hindu, berdasarkan fakta kata “Warman” berasal dari bahasa Sanskerta, yang biasanya digunakan untuk menyebut nama orang atau penduduk India Selatan.

Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
Artikel utama untuk kategori ini adalah Mulawarman Nala Dewa.
Mulawarman adalah anak Aswawarman dan cucu Kundungga. Nama Mulawarman dan Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa Sanskerta bila dilihat dari cara penulisannya. Kundungga sendiri diduga belum menganut agama Hindu.

#Kerajaan #KerajaanHindu #KerajaanKutai #KerajaanKutaiMartapura #KutaiMartapura #KerajaanTertua #KerajaanHinduTertua #KerajaanKutai

Tonton juga

Kerajaan Hindu Salakanagara, Diperkirakan Kerajaan Tertua di Nusantara

Penyerangan Majapahit Ke Bali Part 1
Ini Sejarah Kerajaan Bali Sebelum Dikuasai Majapahit

Penyerangan Majapahit Ke Bali Part 2
Pintar! Ini Siasat Gajah Mada Menaklukkan Kerajaan di Bali

Penyerangan Majapahit Ke Bali Part 3
Ini Sejarahnya Gajah Mada Menaklukkan Bali. Sejarah Para Arya di Bali

Penyerangan Majapahit Ke Bali Part 4
Siasat Majapahit Menaklukan Benteng Terakhir Bali, Kekalahan Pasung Grigis

Ini Sejarahnya Kenapa Bali Tetap Menjadi Hindu Hingga Sekarang


source

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here