Pada tahun 1667 terjadi perang antara Pelaut-pelaut Bugis dengan Desa Tulamben. Desa Tulamben saat itu dipimpin oleh seorang kepala desa bernama Ki Jatiwiyasa atau lebih dikenal dengan sebutan Ki Pasek Tulamben, karena Ki Jatiwiyasa merupakan sesepuh Warga Pasek di Desa Tulamben. Pasek juga berarti Pasak atau Pacek yang berarti memperkuat atau penguasa di Desa atau disebut juga Prebekel atau Bendesa.
Pada perang ini praktis Desa Tulamben tidak mendapat bantuan dari prajurit kerajaan karena suasana kerajaan masih kacau balau akibat pemberontakan Krian Agung Maruti. Sehingga perang ini hanya melibatkan masyarakat Desa Tulamben dengan pimpinannya Ki Jatiwiyasa dengan orang perahu dari Bugis.
Adapun penyebab perang itu konon karena persoalan JUDI. Menurut ceritra rakyat yang berkembang disekitar Tulamben, perkelahian diawali saat di Desa Tulamen ada Sabungan Ayam (judi). Pada saat ada sabungan ayam di Desa Tulamben, berlabuhlah serombongan pedagang dari Bugis.
tulamben,
tulamben bali,
sejarah tulamben,
sejarah tulamben bali,
sejarah perang,
sejarah perang tulamben,
pantai tulamben,
sejarah pantai tulamben,
source